by Divin Nahb on Friday, November 12, 2010 at 2:33pm
Hanya dengan menutup mata
Sebentuk bayang terlukis
Sewangi mawar menguar
Itulah kau
Ibu…
Meski wajah tak lagi segar seperti dulu
Meski tubuh kini kian menipis
Dan hari semakin mencatat usia
Kau selalu mengembara di seluas aku
Peluh-peluh di sekujur tubuh,
membasahi dahaga jiwa ini
Bagai puisi cinta yang tak lelah mengurai
Bait dan rima, kau merangkai kata
Lalu, diksi apa lagi untuk mencipta diantara kita?
Aku, cinta, dan kau… ibu…
Studio ALDINO, 06 Nopember 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar