Selasa, 29 November 2011

CUPLIKAN CALON NOVEL : JANJI ES KRIM

by Nimas Aksan on Saturday, August 20, 2011 at 9:11am

          Namaku Mia. Mia Aminatiara. Nama yang aneh, seperti berasal dari sebuah desa yang letaknya bahkan tak terdeteksi oleh google-earth. Kalau aku boleh protes, aku ingin namaku diciptakan dengan gaya seni yang lebih komersil. Misalnya, Mia Marshanda Ratu Felisha. Walau terdengar seperti gabungan nama para pemain sinetron, tapi aku jamin, nama itu jauh lebih komersil.
Umurku duapuluh delapan tahun, sebuah usia yang sangat kritis dimana aku harus selalu siap sedia dibantai pertanyaan yang sama oleh segenap sanak keluarga di setiap moment perkumpulan keluarga besar. Kapan married? Mana calonnya?
Mereka tentu tidak tahu, aku orangnya sangat selektif. Tidak semua pria bisa dinyatakan pantas menjadi calon pendampingku. Dengan mudahnya aku bisa saja menemukan seseorang yang begitu tampan, macho, berkarir gemilang, yang kurasa cocok untukku, lalu setelah aku tau dia ternyata...emm, manusia serigala misalnya, aku tak akan segan-segan menendangnya ke dalam kotak tempat sembilan pria lainnya juga kubuang dalam enam tahun terakhir.

Puisi : AKU, CINTA, DAN IBU

by Divin Nahb on Friday, November 12, 2010 at 2:33pm

Hanya dengan menutup mata
Sebentuk bayang terlukis
Sewangi mawar menguar

Itulah kau
Ibu…

Meski wajah tak lagi segar seperti dulu
Meski tubuh kini kian menipis
Dan hari semakin mencatat usia

Kau selalu mengembara di seluas aku
Peluh-peluh di sekujur tubuh,
            membasahi dahaga jiwa ini  

Bagai puisi cinta yang tak lelah mengurai
Bait dan rima, kau merangkai kata

Lalu, diksi apa lagi untuk mencipta diantara kita?
Aku, cinta, dan kau… ibu…

Studio ALDINO, 06 Nopember 2010

PesanMu Telah Sampai

by : Dyani T. Wardhyni on Sunday, July 17, 2011 at 5:39pm

01 Agustus 2011. Malam ini begitu dingin. Tubuhku tak kuat lagi untuk berpikir. Hhmm, setidaknya aku butuh beberapa menit untuk mengerti dan tersadar. Aku tidak sedang tersesat dan aku tidak sedang menghindar atau pergi dari siapapun. Aku hapal benar tempat aku sedang terduduk malam ini. Lalu lalang orang yang datang dan pergi. Bebatuan yang terhampar dengan besi baja diatasnya. Suara gemuruh memekakan telinga. Peringatan dan palang pintu yang otomatis tertutup dan terbuka jika kereta api akan lewat. Ya, aku berada di Stasiun Kranji. Lalu, bagaimana aku bisa bertanya pada diri sendiri, “Sedang berada di mana aku ini?”
            Hhmm… Bukanlah tempat aku berada saat ini yang aku pikirkan. Tetapi untuk apa aku lakukan semua ini? Sungguh aku gila dibuatnya. Sore di hari pertama UmatMu berpuasa, tiba-tiba telepon genggamku berbunyi. Ada pesan singkat yang masuk di sana.
“Mbak Dyan, ini Vivi…Mlm ini bisa ga mba nginep di rs persahabatan.. Mamaku abis di operasi..Msh di ICU.. Temenin aku. Aku sendirian..”

Senin, 28 November 2011

Puisi : Pelangi untuk Mamah....

by Yessica Edi Daryanto on Sunday, July 17, 2011 at 5:39pm

ada gemetar
dalam debar
yang membuat nanar
hingga deras rinai
tak tertahan
larut dalam sujud dan doa padaNya

ketika menatap senyum
indah dari wajahnya
mengapa mata ini memanas?
bahagia, haru ataukah sedih?
bila tau, suatu saat akan meninggalkannya

ingin kuberi sejuta senyum untuknya
biar tak ada airmata mendera
biar hanya bahagia menaungi hari-harinya

Mamah,
peri kehidupanku
jiwa yang selubungi tubuhku
cinta indah penyemangat hidupku

Mamah,
jika, mampu kuberi seribu pelangi
ingin ku lengkungkan semua itu untukmu
biar indahnya menemanimu
meski ku tau, tak mungkin ku lakukan itu...
ingin aku menjadi pelangi terindah untukmu mamah...
yang kan selalu membuat hidupmu penuh warna....
walau pada akhirnya hadirku takkan lama....
tetapi, kan kupastikan....
hadirku akan berguna untukmu mamah....

Mamah,
meski aku bukan mentari
yang kan selalu hangatkan hatimu
meski bukan bulan
yang kan terangi malam gelapmu
biarkan aku menjadi pelangi
yang lukiskan segala keindahan
setelah derasnya hujan, petir, dan badai...

Mamah,
walau nyawa ini kuberi...
tak kan mampu...
menjadi pengganti cintamu untukku..

Ya Tuhan, Ya Allah...
Maha Penguasa seisi Alam.
genggam erat mamahku dalam kasihMu
terangi hidupnya dengan sinar rahmatMu
Jagalah ia,
sayangilah dirinya....
inilah permohonan besar seorang gadis berlumur dosa....
jangan biarkan airmata membasahi mata dan pipinya....

_doa dalam kesunyian_

Puisi : Tanpa Judul yang Kesekian

by Princess Shakilaraya on Tuesday, October 11, 2011 at 2:09pm

Sungguh pun senja mulai bertahta
Temaram namun tak lagi jingga
Entah tak temukan lagi keremangan yang tak saratkan gelisah tak berkesudahan
Ternoktah selaksa kata tidak yang bergumul dengan kata entah

Memang hanya kata
Namun kata yang bukan tanpa makna
Suguhkan isyarat entah penuh kata tidak
Lantas harus keentahan seperti apa?

Lihatlah,
Senja kian murung
Lembayung pun terkurung
Mengarak mendung yang bergulung
Sore ini hati sungguh sangat berkabung

Jengah.

Kamar Pesantren
05.37 pm
Lagi Sumpek.

Selasa, 27 September 2011

Based On Story : Perempuan Fiksi dalam Perjalanan


Seperti apa kondisi Kamar Meyah sepeninggal kawanan Genk Klewer? (Yang terdiri dari aku, Princess Shakilaraya, Yessica Edi Daryanto, Dyani T. Wardhyni dan Divin Nahb). Apakah benar berubah jadi Kamar Pink?
Lalu misteri apa yang bisa terjelaskan dari menghilangnya bunda Titie Surya, Nessa Kartika, Eno Dee, Fuan Arencsid, dan Angri Saputra setelah pertempuran sengit yang terjadi antara Donatus A. Nugroho dengan Nanas Aksan di Baba's Kitchen?
Dan misteri apa pula yang menandakan kehadiran Adrianna Adrien Tjandra Dewi di suatu malam tanpa diundang lalu pulang tergesa-gesa dengan meninggalkan sepatu kaca dan segudang epsan, salah satunya agar Fuan potong rambut?
Lantas misteri apa pula yang bisa dijelaskan dengan munculnya setumpuk sarapan pagi yang konon dikirimkan bunda Astuti J Syahban, namun pengirimnya tak kasat mata?
Kemudian, apa yang terjadi setelah Nayottama bekti bersumpah di depan keraton Surakarta, apakah dia benar-benar akan berubah wujud menjadi lelaki sejati?
Dan yang paling mengherankan, adalah lenyapnya dab Agus Linduaji di tengah pagelaran wayang orang yang penuh aura mistis.
Keanehan demi keanehan memang terjadi akhir-akhir ini. Dan fenomena itu konon dipicu oleh kedigdayaan kamar meyah yang kian meningkat pamornya. Siapapun cendolers yang mengunjunginya, hanya akan menghadapi dua hal. Bahagia, atau depresi. Yah, untung-untungan...