by Nimas Aksan on Saturday, August 20, 2011 at
9:11am
Namaku Mia. Mia Aminatiara. Nama yang aneh, seperti berasal dari sebuah desa
yang letaknya bahkan tak terdeteksi oleh google-earth. Kalau aku boleh
protes, aku ingin namaku diciptakan dengan gaya seni yang lebih komersil.
Misalnya, Mia Marshanda Ratu Felisha. Walau terdengar seperti gabungan nama
para pemain sinetron, tapi aku jamin, nama itu jauh lebih komersil.
Umurku duapuluh delapan tahun, sebuah usia yang sangat
kritis dimana aku harus selalu siap sedia dibantai pertanyaan yang sama oleh
segenap sanak keluarga di setiap moment perkumpulan keluarga besar. Kapan
married? Mana calonnya?
Mereka tentu tidak tahu, aku orangnya sangat selektif. Tidak
semua pria bisa dinyatakan pantas menjadi calon pendampingku. Dengan mudahnya
aku bisa saja menemukan seseorang yang begitu tampan, macho, berkarir gemilang,
yang kurasa cocok untukku, lalu setelah aku tau dia ternyata...emm, manusia
serigala misalnya, aku tak akan segan-segan menendangnya ke dalam kotak tempat
sembilan pria lainnya juga kubuang dalam enam tahun terakhir.